Cerita kemarin biarlah berlalu, yang aku mau ceritakan adalah apa yang terjadi hari ini.
Hari ini aku membolos kelas logika dengan alasan malas. Aku lebih memilih ngajarin seorang teman daripada masuk kelas. Sebenarnya bukan hanya itu alasannya, masih banyak alasan lain : Ga suka dengan nada ngomong dosennya, ga ada kisi-kisi dan kelasnya rame banget. Jadi aku dan 2 temanku lainnya memutuskan untuk bolos kelas itu. Dan obrolan serius ku dengan koko dimulai pada saat aku ceritakan kalo aku mau membolos.
Menurutku membolos sekali-sekali karena malas adalah hal yang wajar. Aku kan manusia biasa, yang juga punya kejenuhan dalam belajar. Apalagi ditambah dosen dan cara mengajar dosennya yang kurang enak. Tapi menurut koko, aku ga boleh bolos jika alasannya hanya malas. Huhh... Kesel banget waktu itu. Aku diomelin hanya karena masalah kecil. Koko bilang dia kesal dan kecewa karena aku bolos. Ya walaupun dia bilang ini semua bukan buat dia, tapi buat aku. Aku juga tau lah. Tapi aku tau batesnya kok.
Dia bilang dia ga mau peduli lagi sama urusan kuliahku. Dia mau cuek-cuek aja. Padahal aku ga mau begituu..... Yasudahlah, daripada urusannya tambah panjang. I know he won't. Dan ya namanya sayang, kesel juga ga bisa lama-lama. Sorenya kita udah back to normal.
Hari ini belajar satu hal baru. Aku dan koko punya pemahaman yang berbeda terhadap suatu hal. Dan jika nantinya kita menemukan hal lain lagi dengan pemahaman yang berbeda. Tapi kita harus belajar saling mengerti, memahami dan menerima satu sama lain.
I need you and I love you, just the way you are.
Amsal 27:17
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.